Rokok Dalam Berbagai Kebijakan

Dewasa ini rokok telah merajai tidak hanya orang dewasa saja tapi juga hingga anak-anak bisa mencicipi bagaimana rokok itu. Adapun Jenis-jenis Perokok yaitu:

  1. Perokok aktif

Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri akibatnya.

  1. Perokok pasif

Mereka sebenarnya tidak merokok namun  karena ada orang lain yang merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala akibatnya.

Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :

  • Perokok ringan.
  • Perokok sedang.
  • Perokok berat.

Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang dengan yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok merupakan barang yang sangat merugikan tidak hanya terhadap orang lain tetapi terhadap diri sendiri pun sangat merugikan. Pada satu batang rokok kurang lebih mengandung tujuh ribu zat kimia yang berbahaya dan 200 diantaranya berdampak memberi kerusakan pada sel didalam tubuh.  Maka tidak heran jika hal ini dapat memicu penyakit kanker yang beragam seperti kanker paru-paru, emfisema, kanker mulut, pankreas, kandung kemih dan juga rahim. Itu sebagian kecil fakta bahwa rokok berdampak sangat fatal bagi kesehatan. Selain itu bahaya terbesar rokok adalah berasal dari asap rokok yang tidak dihisap karena tidak terjadi pembakaran tembakau yang sempurna kemudian menimbulkan zat-zat yang lebih berbahaya. Perlu diketahui juga bahwa rokok termasuk salah satu penyebab bau mulut.

Dalam pengendalian angka konsumsi terhadap rokok banyak aktivis serta peran masyarakat hingga pemerintah ikut serta dalam memberhentikan konsumsi rokok ini. Sehingga pemerintah membuat suatu kebijakan dengan membuat peraturan tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Apa jadinya jika pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan produksi rokok? Banyak alasan yang jadi latar belakang, terutama fakta bahwa dukungan publik terhadap perokok makin menyusut dan dukungan terhadap penerapan pajak rokok yang lebih besar untuk memaksimalkan pendapatan negara, makin meluas. Di Indonesia, orientasi penerapan pajak rokok sebelum 2007 menurut UU Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, lebih dominan untuk meningkatkan penerimaan negara. Ketentuan itu secara jelas menyebutkan penerapan cukai rokok harus memperhatikan prinsip netral dalam pemungutan yang tidak menimbulkan distorsi pada perekonomian nasional.

Dampak negatif rokok tidak hanya dari segi kesehatan, tapi telah menyangkut sosial, ekonomi dan intelegensia. Dampak sosial di antaranya adalah hilangnya rasa nyaman bagi orang yang tidak merokok, hilangnya hak asasi seseorang terhadap udara segar, bebasnya remaja merokok di jalanan walaupun masih menggunakan seragam sekolah dan tidak sedikit terjadinya kebakaran dikarenakan putung rokok yang dibuang sembarangan sebelum dimatikan. Masalah ekonomi keluargapun juga turut terganggu oleh pengeluaran untuk rokok, di mana pengeluaran untuk rokok melebihi pengeluaran untuk kebutuhan lainnya. Bahkan hasil penelitian di Israel menyatakan bahwa salah satu unsur penting dalam meningkatkan kecerdasan orang Yahudi adalah dengan menjauhkan ibu hamil dan bayi (anak) yang dilahirkannya dari asap rokok.

Jadi, keseriusan pemerintah yang didukung dengan kepedulian masyarakat melalui peran serta tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat memberikan hasil yang optimal. Kita perlu belajar proses dan pelaksanaannya, sehingga hal yang positif dalam pengendalian peredaran rokok di daerah kita dapat diterapkan. Untuk itu, kita tidak dapat mengharapkan rokok sebagai pendamping seseorang dalam meningkatkannya, karena rokok baik langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh dalam menurunkan derajat kesehatan dan tingkat kecerdasan seseorang.

http://www.masbroo.com/bahaya-rokok-bagi-kesehatan.html

http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/74-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh-yang-mematikan

https://berandasosial.wordpress.com/sosial/

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/rokok-ekonomi-dan-kesehatan/

Leave a Reply

Your email address will not be published.